Rabu, 02 Desember 2009

Bekerja dan Kompak Dengan Bos Baru


SEMAKIN hari, semakin banyak saja pergolakan yang mungkin harus Anda hadapi di tempat kerja, mulai ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK), pertikaian dengan rekan sekantor, sampai pada restrukturisasi organisasi yang menyebabkan Anda terpaksa menghadapi orang lain sebagai atasan yang baru.

Besar kemungkinan, bos baru tersebut memiliki gaya atau karakter yang berbeda dibandingkan bos sebelumnya dalam mengatur dan memimpin anak buah, sehingga cukup mengagetkan Anda yang belum terbiasa menghadapinya.

Suka ataupun tidak suka, hubungan baik dengan atasan mempunyai dampak yang signifikan terhadap perjalanan karier Anda. Simak sejumlah tip berikut untuk memudahkan menyesuaikan diri dengannya:

1. Ringan tangan
Memulai posisi baru merupakan sebuah tantangan bagi siapa saja yang menjalaninya, termasuk bagi bos Anda. Oleh karena itu, akan sangat berarti baginya ketika Anda dengan penuh inisiatif memberikan pertolongan tanpa perlu diminta. Hal-hal kecil seperti mendiskusikan sejumlah proyek yang masih terbengkalai dan kini menjadi tanggungjawabnya, serta menginformasikan tenggat waktu berbagai pekerjaan yang harus diselesaikan akan sangat membantu atasan menghadapi minggu pertamanya menduduki posisi baru.

2. Bersikap fleksibel
Bos baru Anda tentu memiliki pandangan tersendiri tentang cara menjalankan serta mencapai tujuan organisasi bersama tim yang dibawahinya, yang belum tentu sesuai dengan pendapat Anda pribadi. Kunci mengatasinya yakni dengan tetap bersikap fleksibel serta siap menghadapi segala kemungkinan, termasuk perselisihan pendapat. Buka pikiran dan tanamkan keyakinan bahwa perbedaan tidak selalu berarti buruk. Coba mencari pendekatan lain sebagai cara untuk menyampaikan pikiran Anda, tanpa perlu membuatnya tersinggung dan merasa digurui.

3. Dapat diandalkan
Bos baru Anda barangkali akan menemui sejumlah kesulitan di beberapa bulan pertama masa jabatannya, sehingga ia memerlukan seseorang yang dapat diandalkan untuk membantunya menyelesaikan beberapa proyek. Biarkan atasan mengetahui pekerjaan apa saja yang berhasil Anda selesaikan sebelumnya, serta keahlian apa saja yang Anda miliki--termasuk keahlian lain di luar bidang pekerjaan.

Tawarkan diri untuk memberikan kontribusi dalam mengerjakan proyek-proyek tertentu di masa depan. Semakin besar kontribusi yang diberikan, semakin bernilai diri Anda di mata atasan. Akan tetapi, jangan bertindak berlebihan atau Anda akan dianggap melanggar batas hirarki.

4. Berlaku sabar
Jangan buru-buru hilang kesabaran jika atasan meminta Anda memberikan laporan dua kali dalam seminggu, sebab tindakan tersebut belum tentu mencerminkan bahwa dirinya tidak memercayai Anda. Pahamilah sebagai orang baru di posisi tersebut, wajar saja jika atasan merasa perlu bersikap ekstra hari-hari agar tidak ada hal apapun yang berjalan di luar pengawasannya.

5. Memahami atasan
Untuk membantu menemukan cara yang tepat dalam menghadapi atasan, coba memahami sifatnya dengan memperhatikan berbagai tindak-tanduknya ketika menyikapi sesuatu. Misalnya, apakah bos Anda lebih suka terus dilibatkan dalam setiap proyek yang telah dipercayakan kepada bawahan, atau ia lebih suka menerima laporan dan membiarkan bawahan yang menjalankan inisiatif? Atau, pendekatan berkomunikasi seperti apa yang paling efektif diterapkan padanya? Dengan mencari jawaban dari setiap pertanyaan di atas, Anda mampu menjalin hubungan yang lebih produktif dengan atasan. (OL-08)

sumber: www.mediaindonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar